Beberapa perjalanan telah kita lalui, dan sampailah kita detik ini dari semua alam yang Alloh ciptakan dan akan dilalui oleh seluruh manusia, kita saat ini berada di alam pertengahan. Mulai dari titik awal perjalanan yaitu Alloh ruh kita ada dalam ketiadaan kemudian kitapun bepindah ke alam rahim ibu atas kehendak Alloh dan kuasaNYA. Alam yang juga sebenarnya merupakan alam kehidupan. Lalu oleh Alloh kita dipindahkan ke alam berikutnya yaitu alam dunia. Dan kita sekarang berada pada alam dunia yang setelah ini nanti kita akan melewati alam-alam berikutnya yaitu alam kubur atau disebut juga alam barzakh sebagai alam penantian menuju hari kebangkitan. Setelah alam kubur kitapun akan dibangkitkan dan dikumpulkan di padang Mahsyar dimana setiap manusia akan mempertanggungjawabkan semua amalnya masing-masing ketika di dunia. Setelah itu barulah kita akan bermuara di antara dua tempat yaitu surga dan neraka. Dunia semakin lama semakin tua, tapi semakin tua ia semakin menjadi, semakin bersolek dengan berbagai keindahannya. Macam-macam sikap manusia yang ditampakannya hari ini.
1. Golongan yang hidup hanya untuk dunia (matrealis)
Golongan pertama ini adalah orang-orang yang hidup hanya mengejar dunia semata mata, dia tidak berfikir tentang alam akhirat sebagai tempat kehidupan yang abadi. Bagi mereka penguasa para selera duniawi adalah segalanya dab bagi mereka dunia adalah tujuan. Seakan akan bahwa kehidupan ini hanyalah di dunia saja. Sebagaimana Alloh swt mengabakan kepada kita melalui utusannya.
Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga duga saja." (Qs Al Jatsiyah 24)
Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan", Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentu kamu melihat peristiwa yang mengharukan), Alloh Berfirman : "Bukankah (kebangkitan) ini benar ?" mereka menjawab : "Sungguh benar, demi Tuhan kami". Alloh befirman: "Karena itu rasakanlah azab ini disebabkan kamu mengingkarinya" .(Qs Al An'am)
Kalau dunia ini sudah dijadikan tujuan didalam hatinya sudah tertanam penyakit Al Wahn (cinta dunia) maka akan menyebabkan seseorang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
- Malas ibadah
- kikir dan bakhil
- penakut
- ingkar janji dan suka bekhianat
- gemar berbuat maksiat
Jika manusia sudah merasa nyaman dan lebih Ridho dengan dunia beserta isinya dan segala keindahannya dibandingkan dengan akhirat meka nerakalah baginya di akhirat kelak. Alloh swt berfirman :
Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta tenteram engan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan (Qs Yunus 7-8)
Dalam ayat lain
"Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal nya. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya . (Qs An Naziat 37-41)
2. Golongan dipersimpangan jalan
Golongan kedua ini adalah golongan yang tercampakkan diantara dunia dan akhirat golongan ini tidak jauh berbeda dengan golongan yang pertama, masih menjadikan dunia ini sebagai prioritas yang utama. Namun bedanya, golongan yang kedua ini tidak lupa dengan akhirat. Ia masih menyempatkan dirinya untuk melakukan amalan amalan akhirat disela sela kesibukannya mengejar kehidupan dunia. Dan golongan kedua inipun tak kalah hebatnya ketika berbicara masalah dunia. Alloh swt berfirman :
Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (Qs Al Baqoroh 204-205)
Golongan kedua ini adalah golongan orang-orang munafik yang berbicara urusan ketika ada kepentingan. Sebagaimana dijelaskan didalam tafsir ibnu katsir ketika menafsirkan ayat yang di atas.
"Ibnu jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku muhammad ibnu abu ma'syar, telah menceritakan kepadak abu ma'syar (yakni nujaih) yang menceritakan bahwa ia pernah mendena sa'id al maqbari melakukan muzakaroh bersama muhammad ibnu ka'ab Al qurazi. Maka Sa'id mengatakan, "Sesungguhnya didalam salah satu kitab kitab terdahulu disebutkan bahwa sesungguhnya ada segolongan hamba-hamba yang lisan mereka lebih manis daripada madu, tetapi hati mereka lebih pahit daripada kina. Mereka menampilkan dirinya dimata orang-orang dengan pakaian bulu domba yang kelihatan begitu lembut, mereka menjual agama dengan duniawi. Alloh berfirman "kalian berani kurang ajar terhadapKU dan mencoba menipuKu, demi keagunganKU, aku benar-benar akan menimpakan kepada mereka suatu fitnah yang akan membuat orang yang penyantun dari kalangan mereka kebingungan. "maka muhammad ibnu kaab mengatakan" ini terdapat di dalam kitabulloh." said bertanya, dimanakah hal ini terdapat didalam kitabulloh ?' , muhammad ibnu kaab menjawab bahwa tersebut terkandung didalam firman Alloh "Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, (Al Baqoroh 204).
Dan muara daripada perjalanan golongan kedua ini adalah rugi dunia dan rugi akhirat.. Alloh SWT berfiman :
Dan diantar manusia ada orang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata. (QS Al Hajj 11)
3. Golongan yang menjadi dunia sebagai ladang beramal menuju akhirat
Golongan yang ketiga adalah golongan yang sadar akan keberadaannya didunia ini. Dan menganggap bahwa dunia ini adalah sebagai ladang bercocok tanam sebagai bekal menuju akhirat.
Sesungguhnya dunia adalah negeri persinggahan bukan negeri untuk menetap, dunia adalah tempat yang penuh dengan duka cita bukan tempat tinggal untuk bersuka cita. Maka sepatutna bagi seorang mukmin menjadikan dunia ini sebagai bagian episode perjalanan, mempersiapkan bekal dan hartanya untuk menuju ke perjalanan yang pasti (akhirat)
Alloh swt berfirman :
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga). (QS Al Imroon 14)
Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun. (QS An nisa 77)
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (QS Al A'la 87)
Rosululloh saw bersabda :
"Demi Alloh, tidaklah dunia ini dibandingkan akhirat melainkan seperti seseorang diantara kalian yang memasukkan jari jemarinya ke dalam lautan samudera, maka lihatlah apa yang diperoleh darinya." (HR Muslim)
Dalam hadits yang lain :
"Seandainya dunia ini ditimbang disisi Alloh sebesar sayap seekor nyamuk, maka Alloh tidak akan memberikan kepada orang kafir air minum sedikitpun. (HR Turmudzi)
Orang-orang yang sudah tertanam dalam dirinya bahwa dunia sebagai ladang untuk beramal maka ia akan senantiasa berusaha bercocok tanam sebanyak banyaknya agar suatu saat bisa menuai apa yang telah ditanamnya ketika di dunia, ia akan senantiasa berlomba lomba dalam kebaikan, tidak merasa takut dengan berbagai fitnah dunia yang menghadap.
DI GOLONGAN MANAKAH KITA BERADA? HANYA KITA YANG TAU JAWABANNYA
wallohu a'lam bishowab. Semoga bermanfaat
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "3 Golongan Manusia Dalam Menyikapi Dunia"
Post a Comment