A. Terra Australis Incognita
Bagi orang-orang yang ingin dan sedang mempelajari sejarah Australia, tentu pernah juga mendengar istilah
TERRA AUSTRALIS INCOGNITA yang berarti
TANAH/DARATAN SELATAN YANG BELUM DIKENAL.
Istilah Terra Australis Incognita ini nampaknya merupakan suatu istilah yang mendasari pikiran kita untuk mengatakan, bahwa pada saat tertentu, penemuan orang tentang benua AUSTRALIS sekarang baru mencapai tahap hipotes. Istilah ini berasal dari seorang ahli Hellenisme yang bernama Ptolomaeus (ptolemy)
yang hdup abad ke dua di Iskandariyah (Turki). Ptolomy beranggapan, bahwa disebelah selatan Khatulistiwa terdapat suatu daratan atau benua yang besar atau luas sebagai imbangan dari daratan yang ada di sebelah utara khatulistiwa. karena sampai pada masa hidupnya itu Ptolemy belum dapat membuktikan hipotesa itu, dia menyebut nama benua itu dengan istillah
Terra (yang belum dikenal) , Australis (selatan), incognita (yang belum dikenal, yang belum diketahui).
Pendapat Ptolemy ini lama terbenam, terselimuti oleh perjalanan waktu yang cukup lama. pendapat ini kemudian dimasalahkan orang lagi setelah zaman pertengahan, yang merupakan zaman kegelapannya masyarakat eropa itu berakhir, dan lahirnya suatu masa yang kita kenal dengan nama zaman Renaissance.
Pada saat itulah
Terra Australis Incognita ini muncul lagi dan menjadi topic masalah yang dihadapi oleh ahli-ahli pikir eropa. Lahirlah pula berbagai pendapat yang sifatnya pro dan kontra terhadap hipotesa ptolemy itu.
Cosmos indicopleustes dengan segala argumentasinya menarik kesimpulan, bahwa pendapat tentang
"ANTIPODES" itu tidak lebih pada dongeng belaka. pihak yang pro terhadap Ptolemy juga menulis berbagai argumentasi untuk mempertahankan adanya
"antipodes" itu. Namun menulis berbagai argumentasi yang cukup panjang tentang dunia pada waktu itu, relatif lebih mudah daripada membuktikannya melalui penemuan-penemuan sebagai hasil dari pelayaran.
Sampai akhir abad ke-16 pertentangan ini tidak dapat diredakan dan pengetahuan kita tentang daratan selatan tetap baru mencapai taraf hipotesa. Hal ini terbukti dari beberapa buah peta dunia yang diterbitkan di eropa sampai akhir abad ke 16.
dibawah ini dikemukanan empat buah peta dunia yang diterbitkan abad ke 16, yaitu :
- Peta yang dibuat oleh ROBERT THORNE pada tahun 1527
|
http://images.slideplayer.info/8/2332700/slides/slide_3.jpg |
Peta ini menunjukan, bahwa Robert Thorne sama sekali tidak mengetahui tentang benua Australia dan daratan kutub selatan.
2. Peta yang diterbitkan di Paris pada tahun 1587
|
http://images.slideplayer.info/8/2332700/slides/slide_4.jpg | | | | |
Dalam Peta ini kita dapat melihat sebahagian dari pulau irian, akan tetapi daerah di mana seharusnya terletak benua australis, masih merupakan lautan terbuka
3. Peta yang diterbitkan di Amsterdam (dibuat oleh Plancius) pada tahun 1594.
Peta ini memperlihatkan suatu daratan selatan yang sangat luas dan diberi nama "Terra Australis", akan tetapi tidak menggambarkan persamaan dengan keadaan yang sebenarnya, baik dilihat dari bentuk maupun letaknya
4. Peta yang dibuat oleh Hondius, seorang orang Belanda yang tinggal di London, dalam tahu 1595
|
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b5/1595_Vera_Totius_Hondius.jpg | |
| | | | | | | | | | Peta ini dibuat untuk menggambarkan perjalanan Francis Drake mengelilingi dunia. Peta ini menggambarkan Irian sebagai sebuah pulau kira-kira du tempat yang sebenarnya, namun bentuknya tidak sesuai dengan yang sebenarnya. di sebelah selatannya, dengan dipisahkan oleh sebuah selat, digambarkan suatu daratan yang sangat luas yang diberi nama "Terra Australis", Namun tidak sesuai dengan yang sebenarnya, baik dilihat dari bentuk maupun letaknya (lebih mendekati).
Keempat peta di atas rasanya belum cukup membuktikan betapa kurangnya pengetahuan tentang daratan Australis atau di anggap belum menemukan benua australia sampai akhir abad ke 16.
Untuk dapat memahami bagaimana benua australia diketemukan, yang berarti selesainya pertentangan pendapat tentang "daratan selatan" yang merupakan "antipodes" bagi orang eropa, kita perlu mengingat beberapa hal yang berhubungan dengan perluasan kegiatan orang-orang eropa dalam "maritim exploration", perdagangan dan kolonialisasi.
|
| | |
Artikel keren lainnya:
Nice
ReplyDelete