Nama lengkap Umar adalah Umar Ibn al-Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Ka’ab bin Lu’ai, Abu Hafsh al-Adawi. Dikenal dengan Nama Umar bin Khattab (581 - November 644 M ) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wa sallam, yang juga merupakan khalifah kedua dalam Islam (634 - 644 M). Umar juga merupakan satu di antara empat Khalifah yang di golongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin). Umar dilahirkan di kota Mekah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisy dan ibunya Hantamah binti Hasyim, dari marga Bani Makhzum. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad Saw yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan keadilan.
Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis,yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekah. Umar adalah seseorang yang berperawakan tinggi, kepala bagian depannya Plontos, selalu bekerja dengan kedua tangannya, matanya hitam, dan kulitnya kuning. Adapula yang mengatakan kulitnya putih hingga kemerah-merahan. Giginya putih bersih dan mengkilat. Selalu mewarnai janggutnya dan merapikan rambutnya dengan inai (daun pacar). (Thabaqat Ibnu Saad, 3 :324).
Umar bin Khattab lebih muda tiga belas tahun dari Nabi Muhammad Saw, sejak kecil Umar adalah orang yang cerdas dan sangat pemberani, tidak pernah takut menyatakan kebenaran di hadapan siapapun. Umar bin Khattab juga mengembala kambing milik ayahnya kemudian memberi makanan rumput unta-untanya. Pekerjaan ini merupakan aib bagi orang Arab pada waktu itu, tetapi ayahnya memperlakukan Umar dengan kasar yang tidak mengizinkan Umar untuk istirahat sebentar. Umar bin Khattab juga seorang atlet dan pegulat denga perawakan yang tegap. Ketika setiap mengikuti perlombaan gulat, ia selalu memperoleh kemenangan.
Menginjak usia dewasa, ia berdagang ke Syam dan termasuk salah satu bangsawan Quraisy yang selalu di utus ke luar negeri untuk berdiplomasi. Jika terjadi peperangan antarsuku Arab, Umar bin Khattab menjadi perantaranya. Sebelum masuk ke dalam Islam, Umar bin Khattab adalah salah satu orang yang menentang Islam, sehingga umat Islam mendapat tantangan yang sangat hebat dari kafir Quraisy salah satunya Umar bin Khattab. Ia selalu menghalang-halangi Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah menyebarkan agama Islam.
Ketika Nabi Muhammad Saw, menyebarkan Islam secara terbuka di Mekkah, Umar bereaksi sangat antisipasi terhadapnya, beberapa catatan mengatakan bahwa kaum Muslim saat itu mengakui bahwa Umar merupakan lawan yang paling mereka perhitungkan, hal ini dikarenakan Umar yang memang sudah mempunyai reputasi yang sangat baik sebagai ahli strategi perang dan seorang prajurit yang sangat tangguh pada setiap peperangan yang ia lalui. Umar juga dicatat sebagai orang yang paling banyak dan paling sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut Nabi Muhammad saw.
Umar bin Khatab masuk agama Islam pada usia 27 tahun. Peristiwa yang bersejarah ini dipaparkan oleh Ibnu Hisyam. Bahwasannya Pada puncak kebenciannya yang sudah memuncak terhadap Islam dan Nabi Muhammad Saw. Umar beniat mandatangi rumah Rasullulloh Saw dan sekaligus membunuhnya, ketika sedang dalam perjalanan menuju rumah Rasulullah Saw, Umar bin Khattab bertemu dengan Nu’aim bin Abdullah dan menanyakan tujuan perjalanan tersebut. Kemudian, ia menceritakan niatnya itu kepada Nu’aim bin Abdullah itu. Dengan nada mengejek, Nu’aim bin Abdullah mengatakan agar lebih baik memperbaiki urusan rumah tangganya sendiri terlebih dahulu. Umar bin Khattab tersentak marah dan bertanya kepada Nu’aim yang mengejek kepada Umar tadi, ”Mengapa dengan keluargaku?” tanya Umar bin Khattab. “Adikmu, Fatimah dan suaminya, Sai’id bin Zaid,telah masuk islam dan mengikuti ajaran nabi Muhammad,” jawab Nu’aim bin Abdullah.
Karena mendengar jawaban yang disampaikan oleh Nu’aim tersebut, Umar bin Khattab sangat terkejut sekali kemudian dengan kemarahan tersebut, Umar bin Khattab langsung menuju rumah Fatimah dengan maksud menghukum adiknya,tanpa mengetuk pintu, ia langsung masuk kedalam rumah adiknya yaitu Fatimah dan suasana tersebut menjadi tegang. Umar bin Khattab langsung bertanya, “syair apa yang engkau baca tadi ?” kemudian, ia menyergap Sa’id suami Fatimah itu, tetapi dihadang oleh Fatimah. Akibatnya Fatimah terkena tamparan atau pukulan keras dari Umar bin Khattab sehingga Fatimah bercucuran darah. Akan tetapi Fatimah tetap tegar, bahkan ia berkata kepada Umar bin Khattab bahwa ia telah masuk Islam dan telah mengimani Rasullullah Saw.
Mendengar ketegasan adiknya dan melihat darah yang terus bercucuran dari wajah Fatimah, hati Umar bin Khattab menjadi luluh dan sangat iba terhadap Fatimah adiknya. Ia pun meminta Fatimah untuk memberikan lembaran syair kepadanya, tetapi Fatimah menolaknya. Ia mengatakan bahwa lembaran ini bukanlah syair, tetapi Al-Qur’an. Ia pun memberi isyarat kepada Umar bin Khattab bahwa apabila ingin menyentuhnya, ia harus dalam keadaan suci. Umar bin Khattab pun pergi mencuci dirinya.
Setelah itu Umar bin Khattab meminta kepada Fatimah untuk melihat isi Al-quran tersebut yang dibaca oleh Fatimah tadi. Diriwayatkan hati umar menjadi terguncang setelah membaca isi Al-quran tersebut. Adapun dan yang dibacanya adalah Al-Qur’an surat Taha ayat 1 – 8. Ia sangat mengagumi isi dan susunan bahasa Al-Qur-an yang dibacanya sehingga tanpa terasa, air matanya keluar dan terucap, “sungguh alangkah indah dan mulianya yang kalian pelajari ini.” Beberapa waktu setelah kejadian tersebut. Umar menemui Nabi Muhammad Saw untuk berikrar menyatakan keislamannya. Nabi Muhammad Saw pun berdoa sampai tiga kali sambil menepuk-nepuk dada Umar bin Khattab,”Ya Allah keluarkanlah segala belenggu yang ada dalam diri Umar bin Khattab dan gantikanlah dengan keimanan”.
Dalam sebuah riwayat dari Abu Nu’aim dalam kitab Hulyah juz 1 halaman 41 tentang masuk islamnya Umar bin Khaththab bahwa Umar telah berkata kepada kami, “Apakah kalian akan senang jika aku ceritakan asal mula aku masuk Islam?” kami berkata, “Tentu’. Umar bin Khattab pun melanjutkan kisahnya. “Sebelum aku masuk Islam, akulah orang yang sangat membenci Rasulullah Saw. Aku datang ke rumah Rasulullah Saw, dan duduk di antara kedua tangannya. Kemudian, beliau memegang jubahku dan berkata, “Wahai Ibnu Khattab, masuklah Islam, semoga Allah memberimu hidayah,” Kemudian, aku berkata. “Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Engkau adalah utusan Allah.”.
Melihat peristiwa tersebut, seluruh umat muslim bertakbir menggema di seantero Mekah. Atas takdir Allah, Islam telah bertambah kekuatannya dengan masuknya Umar bin Khattab kedalam agama Islam dan kekuatan kaum muslimpun bertambah. Akibatnya Umar bin Kaththab dikucilkan dari pergaulan Mekah dan ia kurang atau tidak dihormati lagi oleh para petinggi Quraisy yang selama ini diketahui selalu membelanya.
Belum ada tanggapan untuk "Masuknya Umar bin Khtahthab ke dalam Agama Islam"
Post a Comment